Abstract
Penggulingan rezim sering terjadi diwilayah Arab pada abad ke-21, misalnya revolusi di Aljazair (Houari Boumedinne), Tunisia (Ben Ali), Libya (Muammar Khadafi), Yaman (Ali Abdullah Saleh) dan Mesir (Husni Mubarak). Negara-negara Arab, seperti Mesir, masih memiliki sistem dan budaya politik yang jauh dari nilai-nilai demokrasi. Mesir masih mempertahankan corak politik tradisional dan kerajaan dengan kekuasaan mutlak di tangan penguasa. Penulis Alaa Al Aswany mengkritisi Mesir melalui karya Apartemen Yacoubian: Kecamuk Cinta di Bumi Seribu Menara (Apartemen Yacoubian). Dia menuliskan kekecewaan publik yang selama puluhan tahun dikekang oleh rezim Husni Mubarak. Akumulasi kekecewaan di Mesir paralel dengan kritis politik yang terjadi di negara tetangga lainnya, seperti Tunisia sehingga rakyat Mesir menemukan waktu yang tepat untuk melakukan revolusi untuk penggulingan rezim Mubarak dengan meluapnya Gerakan Ikhwanul Muslimin. Alaa Al Aswani menyajikan revolusi mesir yang cukup keras dan menimbulkan konflik yang panjang hingga runtuhnya rezim Husni Mubarak.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.